Tentara Nasional
Indonesia terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI
Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
TNI dipimpin oleh seorang Panglima
TNI,
sedangkan masing-masing angkatan dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan.
Panglima TNI saat ini adalah Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo. Mulai tahun 2010 pemerintah Indonesia berusaha
untuk memperkuat TNI agar mencapai standar kekuatan minimum. Pemerintah
menganggarkan Rp156 triliun untuk penyediaan alat utama sistem persenjataan.
Berikut adalah alutsista canggih yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia.
1.
RUDAL YAKHONT
(yakhont tni : cintabelanegara.blogspot.com)
Rudal Yakhont yang
dimiliki TNI adalah SS-N-26 Yakhont buatan Rusia. Beberapa kehebatan Rudal Yakhont
yang tidak dimiliki rudal anti permukaan TNI-AL sebelumnya adalah Yakhont
mempunyai kecepatan maksimum hingga 2,5 Mach. Ditambah lagi Yakhont punya
jangkauan tembak sangat jauh, tak tanggung-tanggung mencapai 300 Km. Dua
kemampuan tadi yang hingga kini belum dimiliki oleh jajaran rudal anti kapal
TNI-AL lainnya. Tapi dibalik itu, Yakhont mempunyai bobot dan dimensi yang
terbilang bongsor di kelasnya. Harga satu unit Rudal Yakhont ditaksir mencapai US$
1,2 juta.
Rudal Yakhont ini adalah
rudal permukaan pertama milik TNI, khususnya TNI AL yang meluncur secara VLR
(vertical launching system), artinya saat rudal meluncur dari sarangnya dalam
posisi yang tegak lurus. Berbeda dengan rudal-rudal yang sebelumnya, dimana
model peluncuran rudal dengan konsep melintang, seperti Exocet dan C-802. Hal
ini kabarnya dilakukan lantaran untuk menghemat ruang, ukuran Rudal Yakhont
bisa dibilang super jumbo dan berat, jauh lebih besar adn lebih berat dibanding
rudal-rudal TNI AL yang ada saat ini. Bila dipaksakan dengan konsep meluncur melintang,
bisa dipastikan frigat sekelas Van Speijk hanya akan mampu menggotong dua
Yakhont.
2. RUDAL EXOCET
(rudal exocet : artikelanehdidunia.blogspot.com)
Rudal Exocet MM40 Block
2 memang sudah tak asing lagi di jagad alutsista TNI AL, sejak kedatangan empat
unit korvet SIGMA Class dari Belanda pada tahun 2007 – 2008, praktis TNI AL
mengenal rudal anti kapal buatan MBDA ini. Dan pada bulan Juni 2014, KRI Sultan
Hasanuddin-366 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 pun telah melaksanakan uji coba
penembakan Exocet MM40 Block 2 ke eks KRI Karang Banteng yang berada di
perairan Samudera Hindia.
Exocet MM40 Block 3 mempunyai
RCS (radar cross section) yang kecil, dipadukan dengan mesin beremisi panas
rendah membuat MM40 Block 3 diklaim sebagai stealth anti ship missile. Untuk
memudahkan dalam hal pemasaran, pihak MBDA menawarkan fleksibilitas, dimana
operator Rudal Exocet MM40 Block 2 tidak perlu membeli rudal baru jika ingin
MM40 Block 3. Persisnya MBDA telah melansir kit modifikasi untuk upgrade MM40
Block 2 menjadi Block 3. Selain pendorong baru, bagian hulu ledak seberat 165
kg dan sistem penuntun ikutan dirombak. Kit upgrade ini sudah tersedia
bersamaan dengan dilansirnya varian Block 3 yang masih kompatibel dengan
peluncur MM40 Block 2.
3.
PANSER ANOA APS-3
(panser anoa tni : ranggiwirasakti.blogspot.com)
Panser Anoa adalah
sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad Indonesia. Kendaraan perang
ini dipergunakan untuk mengangkut personel perang. Nama Anoa sendiri diambil
dari nama hewan Anoa yang hidup di Pulau Sulawesi.
ANOA APS-3 berbeda
dengan pendahulunya yaitu Anoa APS-1 dan Anoa APS-2 yang dikembangkan dari truk
komersial. Panser Anoa menggunakan badan berdesain monocoque berlapis baja.
Sistem suspensi batang torsi baru dikembangkan untuk panser jenis ini. Mesin
dan transmisi menggunakan produk Renault dari Perancis. Sopir duduk disebelah
kanan dan komandan duduk disebelah kiri dari kendaraan perang ini. Bentuk dan
persenjataan Panser Anoa lumayan mirip dengan kendaraan angkut personel buatan
Prancis, VAB. Perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka Anoa
memiliki tingkat STANAG 3 level 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis
hingga 7.62×51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan
kecepatan 930 m/s serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian
roda gardan dan di tengah-tengah badan panser.
4.
F-16 FIGHTING FALCON
(jet tempur tni: indomiliter.com)
F-16 Fighting
Falcon adalah jet tempur multi-peran supersonik yang
dikembangkan oleh General Dynamics untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat
ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun pada
akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer.
Kemampuan F-16 Fighting Falcon adalah bisa dipakai untuk segala macam misi. Pesawat
ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan
udara di dunia. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar
dan signifikan. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika
Serikat, tapi masih diproduksi untuk ekspor termasuk
Indonesia.
F-16 Fighting Falcon dikenal
memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti
tutup kokpit
tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk
memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk
mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan
pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan belokan pada percepatan 9g. F-16 mempunyai senapan
M61
Vulcan pada internal badan pesawat serta 11 lokasi
untuk menyantelkan senjata dan peralatan misi lainya.
5.
KRI RIGEL 933
(kri rigel 933 : shipshooting.com)
KRI Rigel 933 merupakan
salah satu kapal perang pertama yang dimiliki oleh Indonesia berjenis Multi
Purpose Research Vessel (MPRV). Kapan ini berada dibawah kendali jajaran TNI AL
di bawah satuan Survei Hidro-Oseanografi. KRI Rigel 933 mempunyai tugas pokok
dan fungsi dalam melaksanakan survei dan pemetaan untuk kepentingan sipil
maupun militer. Dalam menunjang tugas tersebut, KRI Rigel 933 dilengkapi dengan
sejumlah peralatan canggih.
Kapal buatan Prancis ini
dilengkapi Deep Water Multibeam Kongsber EM 302. Peralatan ini memiliki
resolusi dan akurasi yang cukup tinggi, dengan menggunakan gelombang suara
frekusensi 30 KHz, KRI Rigel 933 mampu melaksanakan pemetaan bawah laut hingga
kedalaman 7.000 meter.
Di dalam kapal ini juga
terdapat Shallow Water Multibeam EM2040, sebuah peralatan yang dirancang
berukuran kecil dan ringan, mampu memberikan akurasi data tinggi, saat
dilakukan pemetaan. Disebutkan, alat ini dapat melaksanakan pemetaan perairan
dangkal dari 0 hingga 450 meter. KRI Rigel 933 ini juga dipersenjatai oleh
Remotely Operated Vehicle (ROV). Peralatan survei robot bawah air ini dapat
berfungsi sebagai survei geofisika, pipa bawah laut. Alat yang diproduksi dari
Prancis ini, mampu menyelam hingga 1.000 meter dibawah permukaan.
Menariknya, ROV yang terpajang pada KRI Rigel 933 tersebut dilengkapi dengan sebuah lengan dengan lima fungsi gerakan, layaknya fungsi tangan manusia, sehingga dapat mengambil obJek di dasar laut. Terdapat pula dua buah kamera bawah air, dan satu buah kamera tiga dimensi.
6. TANK LEOPARD 2RI
(leopard 2 RI : kmweg.com)
Tank Leopard 2RI
merupakan pengembangan dari tank Leopard 2 Revolution buatan Jerman yang
disesuaikan dengan keinginan TNI AD. Dari sosok luarnya, Leopard 2RI sudah
nampak berbeda jika dibandingkan dengan Leopard 2A4 yang sudah terlebih dahulu
datang di Indonesia.
Jika Leopard 2A4 tampil
mengotak dengan garis-garis tegas, maka Leopard 2RI tampil dinamis dengan
modul-modul AMAP menghias hull dan kubah. Untuk sistem senjata, Leopard 2RI
tetap mengandalkan meriam 120mm L44, yang tidak diubah. Yang dimodifikasi
adalah sistem turret drive yang kini sudah sepenuhnya elektrik, menawarkan
keunggulan lebih aman dan lebih nyaman, lebih ajek, dan lebih senyap. Selain
soal senjata, yang paling penting dari sebuah tank adalah tentang
kenyamanannya. Untuk itulah Leopard 2RI sudah dilengkapi sistem pendingin udara
yang dipasang di belakang bustle, dengan inlet udara dari sisi atas yang
dilindungi dengan kawat baja.
7.
ANTI TANK GUIDE MISSILE
(atnti tank tni : semutijo.com)
Dengan bobot sekitar 12,5
kg, Anti Tank Guide Missile ini memiliki kemampuan memprediksi garis pandang,
menyeleksi mode serangan, serangan atas atau serangan langsung. Tapi alat ini
memiliki kelemahan, yakni jarak tembaknya pendek, antara 20 hingga 600 meter.
Tapi hal ini tak dianggap masalah jika dikaitkan dengan kondisi geografis
Indonesia yang relatif banyak menyediakan tempat perlindungan seperti bukit,
gunung maupun hutan dan
rawa.
Anti Tank Guide Missile
ini lebih menekankan kepada aspek mobilitas operatornya. Anti Tank Guide
Missile ini juga dianggap cocok untuk perang kota, di mana bisa diluncurkan dari
ruang-ruang tersembunyi dan sempit. Ukuran Anti Tank Guide Missile bervariasi,
mulai dari senjata yang ditembakkan dari bahu yang bisa dibawa oleh satu
prajurit, senjata yang lebih besar yang harus ditembakkan menggunakan tripod,
sampai senjata yang terpasang dan ditembakkan dari kendaraan dan pesawat udara.
Dengan diperkenalkannya Anti
Tank Guide Missile yang lebih kecil, yang mampu membawa hulu ledak besar pada
medan perang modern, membuat infanteri memiliki kemampuan menghancurkan tank
tempur utama yang kuat dari jarak sangat jauh, dan biasanya pada tembakan
pertama.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon